Enam Rumah Ibadah Berdampingan di Surabaya, Simbol Harmoni Umat Beragama

Enam Rumah Ibadah Berdampingan di Surabaya, Simbol Harmoni Umat Beragama

--

“Saya sampaikan bahwa konsep seperti ini belum pernah ada di Indonesia. Namun karena kita negara Pancasila yang menjunjung tinggi toleransi, gagasan ini sangat layak diwujudkan,” tutur Eri.

Ia menambahkan, kerukunan antarumat beragama di kawasan tersebut terjalin dengan indah. Masing-masing umat saling menghormati dalam menjalankan ibadahnya.

“Misalnya, umat Buddha tidak mengadakan meditasi pada hari Kamis karena bertepatan dengan kegiatan pengajian Yasin dan tahlil, sementara umat Islam juga tidak mengadakan kegiatan pada Selasa malam karena umat Buddha sedang bermeditasi. Inilah bentuk kerukunan yang indah di Surabaya,” jelasnya.

Eri Cahyadi menyampaikan terima kasih kepada Menteri Agama atas bimbingan dan dukungan yang terus diberikan kepada Kota Surabaya. “Kami yakin, Surabaya menjadi kuat dan berkah karena dasar keimanan dan ketaatan warganya terhadap ajaran agama masing-masing,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan SDM Ismail Cawidu, Sekretaris Menteri Agama Akmal Salim Ruhana, dan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur Akhmad Sruji Bahtiar.

 

Sumber: