BPBD Sulbar Siagakan Tim Reaksi Cepat untuk Antisipasi Potensi Bencana Hidrometeorologi

--
Sulbar.Disway.id - Untuk mengantisipasi potensi terjadinya bencana hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC).
Bencana hidrometeorologi yang diantisipasi adalah hujan lebat dan angin kencang, akibat dampak perubahan cuaca yang tidak menentu di daerah itu.
"Kami telah menginstruksikan seluruh personel TRC BPBD Sulbar agar selalu siaga, memperbarui informasi lapangan, dan memastikan kesiapan peralatan serta sarana pendukung," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah di Mamuju, Selasa.
Instruksi tersebut, lanjut dia, disampaikan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu di berbagai wilayah di Sulbar.
BMKG Wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), telah mengeluarkan imbauan tentang peringatan dini cuaca dan iklim di Provinsi Sulbar pada Dasarian III Oktober 2025.
Laporan tersebut berisi tinjauan kondisi iklim global, regional, serta prospek cuaca di wilayah Sulbar yang dapat menjadi dasar langkah antisipatif terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Kondisi yang Mempengaruhi Pola Curah Hujan di Indonesia
Berdasarkan data BMKG, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) saat ini berada pada kondisi netral (-0,5) dan diprediksi akan tetap netral hingga awal tahun 2026. Sementara itu kondisi IOD (Indian Ocean Dipole) cenderung Negatif (-1,5) dan diperkirakan bertahan hingga Desember 2025 sebelum beralih kembali ke fase netral.
Kondisi tersebut, lanjut dia, berpotensi mempengaruhi pola curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk di Sulbar, yang dapat mengalami peningkatan intensitas hujan di beberapa daerah pada periode dasarian.
Prakiraan cuaca pada 10 harian di wilayah Sulbar, yakni pada periode 21-23 Oktober 2025 potensi hujan sedang hingga lebat berpeluang terjadi di seluruh kabupaten di Sulbar.
Kemudian pada periode 24-26 Oktober potensi hujan sedang hingga lebat tidak terjadi secara signifikan di berbagai wilayah dan pada 27-31 Oktober 2025 potensi hujan sedang hingga lebat, tidak terdeteksi di sebagian besar wilayah Sulbar
BPBD Sulbar, kata Yasir Fattah, telah menindaklanjuti informasi dari BMKG dengan meningkatkan kesiapsiagaan personel dan posko di tingkat provinsi maupun kabupaten.
"Informasi dari BMKG ini sangat penting sebagai dasar peringatan dini. Kami telah menginstruksikan TRC dan Pusdalops PB untuk meningkatkan pemantauan serta berkoordinasi dengan BPBD kabupaten agar langkah mitigasi dapat dilakukan lebih cepat dan tepat," ucapnya.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang, terutama di wilayah pegunungan, lereng, dan bantaran sungai.
"Langkah ini juga sejalan dengan arahan Gubernur Sulbar yang menegaskan agar seluruh perangkat daerah memperkuat sinergi dan kesiapsiagaan menghadapi dinamika cuaca ekstrem serta melakukan langkah-langkah antisipatif untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana," kata Yasir Fattah.
Sumber: