Dinas Kesehatan Sulbar Intensifkan Edukasi Keamanan Pangan Siap Saji

Dinas Kesehatan Sulbar Intensifkan Edukasi Keamanan Pangan Siap Saji

--

Sulbar, Disway.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus menguatkan upaya pengawasan dan edukasi terkait dengan keamanan pangan siap saji sebagai bagian dari komitmen melindungi kesehatan masyarakat.

"Upaya ini juga merupakan bagian dari percepatan 'Sulbar Sehat' dalam mewujudkan visi 'Sulbar Maju dan Sejahtera', melalui pembangunan SDM yang unggul dan berkarakter," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Provinsi Sulbar dr Nursyamsi Rahim di Mamuju, Selasa.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan Dinkes Provinsi Sulbar, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, melibatkan tenaga kesehatan, penjamah pangan, hingga petugas sanitasi lingkungan

Sejumlah kegiatan yang telah berjalan dalam rangka pengawasan dan edukasi keamanan pangan, kata dia, yakni lokakarya keamanan pangan siap saji bagi tenaga kesehatan diselenggarakan oleh Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan.

Kegiatan itu diikuti secara daring oleh penanggung jawab program dan petugas sanitasi lingkungan dari seluruh kabupaten di Sulbar.

Selain itu, penyuluhan keamanan pangan siap saji di Kabupaten Mamuju diikuti oleh penjamah pangan dari lima SPPG, yakni SPPG Simboro, SPPG Karema 1, SPPG Karema 2, SPPG Hotel Lestari dan SPPG Sondoang.

Selain itu, kursus keamanan pangan siap saji bagi penjamah pangan yang digelar oleh Direktorat Kesehatan Lingkungan Kemenkes pada agenda Plataran Sehat hingga 20 September 2025 dengan diikuti penjamah pangan dari berbagai SPPG se-Sulbar.

Selain itu, pendampingan dan inspeksi kesehatan lingkungan oleh petugas kesehatan lingkungan, mencakup delapan SPPG operasional di Kabupaten Polewali Mandar, tiga SPPG di Kabupaten Mamuju, dan tiga SPPG di Kabupaten Majene.

Nursyamsi menegaskan pentingnya pengawasan keamanan pangan sebagai bagian dari layanan kesehatan masyarakat.

"Keamanan pangan siap saji adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat, baik di sekolah, tempat kerja maupun fasilitas umum, benar-benar aman dan sehat," katanya.

Ia mengharapkan melalui lokakarya, penyuluhan, kursus, serta pendampingan langsung, para penjamah pangan dapat lebih disiplin dalam menjaga higienitas dan menerapkan standar keamanan pangan.

"Dengan demikian, risiko penyakit akibat pangan dapat ditekan, dan kualitas hidup masyarakat Sulbar semakin meningkat," kata Nursyamsi.

 

Sumber: