Ini Empat Lokasi Prioritas Penanganan Stunting di Sulawesi Barat

--
DISWAY.ID - Empat lokasi khusus prioritas program Pencegahan dan Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Terpadu (Pasti Padu) di Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, Nursyamsi Rahim, empat lokasi khusus prioritas penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem tersebut ada di Kelurahan Bebanga di Kecamatan Kalukku dan Desa Botteng Utara di Kecamatan Simboro, Mamaju.
Kemudian, Kelurahan Takatidung Kecamatan Polewali dan Desa Lampoko Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar
"Keempat lokasi khusus prioritas itu menjadi 'pilot project' atau percontohan intervensi awal Pasti Padu tahun ini. Diharapkan, pada 2026 jumlah lokasi khusus akan diperluas hingga mencakup 60 desa/kelurahan di seluruh Sulbar," kata Nursyamsi, Rabu, 6 Agustus 2025.
Ia juga menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya prevalensi stunting di Sulbar, dari 30,3 persen pada 2023, menjadi 35,4 pada 2025.
Sementara angka kemiskinan ekstrem di Sulbar tercatat sebesar 1,46 persen, lebih tinggi dibandingkan angka nasional 0,83 persen.
"Kita tidak boleh lagi menganggap Pasti Padu sebagai program biasa. Ini harus menjadi gerakan kolektif lintas sektor yang berkelanjutan," tegas Nursyamsi.
Nursyamsi menegaskan komitmen Pemprov Sulbar melalui Dinas Kesehatan dalam percepatan penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
Ia menekankan, Pasti Padu bukan sekadar program tahunan, tetapi harus menjadi gerakan besar yang melibatkan seluruh kekuatan masyarakat hingga ke tingkat desa.
"Kita tak bisa lagi bersikap biasa-biasa saja. Akar masalah stunting dan kemiskinan hanya bisa diurai dengan kerja kolektif yang menyentuh langsung rumah-rumah warga," ujarnya.
Ia mengajak seluruh pihak mulai organisasi perangkat daerah (OPD), TP PKK, Baznas, TNI/Polri, tokoh masyarakat hingga perangkat desa untuk memastikan bahwa setiap bentuk intervensi, mulai dari gizi, sanitasi, pendidikan, hingga perlindungan sosial yang benar-benar sampai ke rumah-rumah warga yang membutuhkan.
Sumber: