Sulbar Dorong Ekonomi Biru Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Daerah

Sulbar Dorong Ekonomi Biru Jadi Motor Penggerak Pertumbuhan Daerah

--

Sulbar, Disway.id - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) terus memacu pengembangan ekonomi biru sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

"Pemprov Sulbar memacu ekonomi biru menjadi inti pembangunan hingga 2045," kata Pelaksana Tugas Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bapperida Sulbar Muhammad Saleh, pada Sandeq Business, Investment and Economic (Saqbe) Forum 2025, di Mamuju, Jumat.

Saqbe Forum 2025 yang mengangkat tema 'Optimalisasi Sektor Perikanan untuk Akselerasi Ekonomi Sulawesi Barat yang Inklusif dan Berkelanjutan' itu kata Saleh, sejalan dengan misi pertama Gubernur dan Wakil Gubernur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Saleh menyoroti daya saing Sulbar yang masih tertinggal dari rata-rata nasional. Pada 2024, indeks daya saing Sulbar tercatat 3,24, lebih rendah dari nasional sebesar 3,43.

Pilar stabilitas ekonomi makro, lanjut Saleh, menjadi perhatian khusus dengan skor 3,99 dan berada di peringkat ke-25 nasional.

"Kondisi ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sulbar masih fluktuatif. Pada triwulan II 2025, misalnya, ekonomi kita tumbuh 4,29 persen, masih di bawah rata-rata nasional," jelas Saleh.

Meski demikian kata Saleh, sektor unggulan yang menopang ekonomi Sulbar cukup kuat. Sektor pertanian masih mendominasi dengan kontribusi 46,11 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), terutama dari subsektor perkebunan sawit sebesar 22,90 persen.

Sedangkan subsektor perikanan baru berkontribusi 11,06 persen, yang menurut Saleh, memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan.

Provinsi Sulbar memiliki modal besar untuk mengembangkan ekonomi biru, dengan luas laut mencapai 19.848,56 kilometer persegi dan garis pantai 663,02 kilometer serta 41 pulau, termasuk 17 kawasan konservasi.

Sulbar lanjutnya, juga didukung sarana prasarana seperti pelabuhan pendaran ikan, pabrik es dan cold storage.

Kemudian komoditas unggulannya, meliputi ikan tuna, tongkol, cakalang, kerapu, kakap, layang, hingga udang vaname.

"Dalam dokumen RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), konsep ekonomi biru telah ditempatkan sebagai strategi utama pembangunan Sulbar," katanya.

Roadmap (peta jalan) pengembangan ekonomi biru daerah, kata dia, akan mengacu pada roadmap nasional dan dibagi dalam empat tahap hingga 2045, mulai dari penguatan fondasi, peningkatan sarana prasarana, hilirisasi dan diversifikasi, hingga ekspansi dan daya saing regional.

"Target kita jelas, pada 2030 pertumbuhan ekonomi Sulbar diharapkan mencapai 7-8 persen. Optimalisasi sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu kunci untuk mencapainya," ucap Saleh.

Sumber: