Melongok Keindahan Desa Namu, Destinasi Wisata Bahari Berbasis Konservasi Laut

Melongok Keindahan Desa Namu, Destinasi Wisata Bahari Berbasis Konservasi Laut

--

Sulbar, Disway.id - Desa Wisata Namu, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) fokus mengembangkan berbagai potensi Wisata keindahan bawah laut bahari berbasis lingkungan dan konservasi laut di wilayahnya.

Kepala Desa Namu Nikson saat ditemui di Konsel, Sabtu, mengatakan bahwa sejumlah potensi wisata yang berbasis lingkungan dan konservasi laut tersebut dikelola langsung oleh masyarakat desa, dan pihaknya telah melakukan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat untuk menjaga keberlanjutan desa wisata itu.

"Kami terus mengadakan edukasi pada masyarakat bahwa wisata itu ketika kita jaga budaya dan tradisinya akan berlanjut sampai ke anak cucu kita," kata Nikson.

Dia menyebutkan potensi wisata bahari yang dapat dinikmati di Desa Namu, Kecamatan Laonti, diantaranya hamparan pantai pasir putih, pesona karang dan biota bawah laut untuk wisata snorkeling dan diving.

Selain wisata bahari, area berkemah atau camping ground, dan air terjun juga dapat dinikmati di desa tersebut.

"Potensi wisata yang ada di Desa Namu ini, seperti area kemping, air terjun, pasir putih, dan wisata bawah laut. Jadi, sementara kami fokus untuk bawah laut," ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk wisata bawah laut pihaknya menyediakan 15 buah snorkeling untuk wisatawan yang ingin menikmati pesona keindahan bawah laut di desa wisata tersebut. Sementara Diving pihaknya akan menyiapkan, yaitu sebanyak tiga paket.

Nikson menyampaikan bahwa saat ini jumlah kunjungan masih belum begitu signifikan yang hanya berkisar 150 wisatawan setiap minggunya dengan mengandalkan penginapan atau homestay rumah warga setempat guna meningkatkan pendapatan mereka.

"Untuk homestay, kami siapkan di rumah-rumah warga yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari warga di sini, yaitu Rp250 ribu per kamar. Dan untuk retribusi masuk di Desa Wisata ini Rp15 ribu," ucap Nikson.

Ingin Dijadikan Desa Wisata Berkelanjutan

Sementara itu, Ketua Forum Desa Wisata Sultra Ahmad Nizar mengatakan bahwa saat ini pihaknya ingin menjadikan desa ini, menjadi desa wisata berkelanjutan yang berbasis lingkungan dan konservasi laut.

“Saatnya sekarang menuju kategori atau level desa rintisan menuju desa wisata berkembang, Desa Namu ini harus sudah punya target, yang dimaksud disini adalah program jangka panjang karena desa wisata itu tujuan akhirnya adalah menjadi desa wisata berkelanjutan, kita ingin mendeklarasikan Desa Wisata Namu menjadi desa wisata berkelanjutan berbasis lingkungan konservasi laut," ucapnya.

Selain itu, terdapat beberapa infrastruktur pendukung pariwisata yang harus diperbaiki, yaitu mulai dari pembangunan di Pantai Namu yang tidak mengganggu ekosistem darat, laut, hingga akses jalan menuju di desa tersebut.

"Yang menjadi problem adalah infrastruktur akses darat, ini yang menjadi perhatian penting dari pemerintah kabupaten, provinsi, bahkan pusat," jelasnya.

Diketahui, Desa Namu ditetapkan sebagai desa wisata sejak tahun 2017 dan sudah masuk 500 besar dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023.

Sumber: