FITCH Ratings Naikkan Peringkat BTN Jadi AAA (IDN)

FITCH Ratings Naikkan Peringkat BTN Jadi AAA (IDN)

FITCH Ratings Naikkan Peringkat BTN Jadi AAA (IDN)-dok.istimewa-

SULBAR.DISWAY.ID – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih peringkat jangka panjang nasional (National Long-Term Rating) di level AAA(idn) dari lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia, dengan outlook stabil. Peringkat tersebut lebih tinggi dari peringkat yang dimiliki BTN sebelumnya yakni AA+(idn). Pada saat yang sama, Fitch juga meningkatkan peringkat senior unsecured debt BTN menjadi AAA(idn) dari sebelumnya AA+idn. 

Dalam keterangannya, Fitch memutuskan untuk menaikkan rating BTN karena adanya kecenderungan peningkatan dukungan pemerintah terhadap perseroan sebagai bank BUMN dan perannya selama ini sebagai kontributor utama untuk pembiayaan program pembangunan perumahan nasional. 

Fitch juga menilai signifikansi dalam perkembangan terakhir untuk skema pembiayaan perumahan yakni KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan pendirian Bank Syariah Nasional yang merupakan bank baru hasil spin-off atau pemisahan dari unit usaha syariah BTN. Kedua hal itu memberikan penekanan pada peran BTN yang cukup berbeda dengan bank lainnya dalam mendukung program perumahan nasional baik melalui pembiayaan konvensional maupun syariah.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, kenaikan peringkat nasional BTN oleh Fitch Ratings merupakan pengakuan atas peran BTN yang esensial bagi perkembangan sektor perumahan nasional. 

“BTN sebagai bank terbesar kelima di Indonesia telah menjadi pemain utama dalam perkembangan sektor perumahan nasional, sesuai dengan mandatnya dalam menjadi mitra utama penyalur program KPR Subsidi yakni KPR Sejahtera FLPP. Melalui perannya ini, BTN menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang nyata, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk dapat memiliki rumah layak huni,” ujar Nixon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (17/10).

BACA JUGA:Berkat BTN, Lebih Dari 140.000 Orang Bisa Miliki Rumah Subsidi

BACA JUGA:BTN Pastikan Likuiditas Rp25 Triliun Terserap Optimal

Menurut Nixon, keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota FLPP menjadi 350.000 unit secara nasional pada tahun 2025, dengan alokasi sebanyak 220.000 unit untuk BTN sebagai pemain terbesar dalam program KPR Sejahtera FLPP menunjukkan dukungan dan kepercayaan yang kuat dari pemerintah terhadap BTN dalam melayani kebutuhan rakyat akan perumahan.

Fitch memaparkan, BTN saat ini adalah bank penyalur KPR terbesar di Indonesia, dengan pangsa pasar mencapai 38% pada akhir 2024. Sedangkan untuk KPR subsidi, BTN menguasai pangsa pasar 82% pada akhir tahun lalu, yang menunjukkan bahwa peran BTN di program ini tidak tergantikan hingga kini. Menurut Fitch, BTN memiliki peran kunci sebagai pendukung kebijakan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak dan terjangkau di Indonesia.

Atas perannya yang signifikan tersebut, Fitch melihat guncangan terhadap BTN akan dapat mendisrupsi sektor perumahan Indonesia dengan dampak sosio-ekonomi yang signifikan. “Kami menilai akan sangat sulit untuk mencari pengganti peran khusus pendukung kebijakan pemerintah yang selama ini dipegang oleh BTN,” tulis Fitch dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Nixon mengungkapkan, BTN secara proaktif turut memberikan masukan dan dukungan bagi pemerintah agar program perumahan nasional dapat berjalan efektif. BTN mengapresiasi pemerintah yang telah memberikan dukungan kepada sektor perumahan melalui berbagai regulasi dan insentif, contohnya perpanjangan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti hingga 2027.

“Kami sangat mengapresiasi pemerintah dan para pelaku industri properti atas dukungan dan kolaborasinya selama ini sehingga masyarakat Indonesia dapat menikmati kepemilikan rumah dengan mudah, murah, dan layak huni. Dukungan yang konsisten ini turut berdampak positif bagi pertumbuhan bisnis BTN, sehingga kami dapat semakin menciptakan nilai tambah kepada shareholder dan masyarakat pada umumnya,” tutur Nixon.

Sumber: