Pemprov Sulbar Ajak Umat Beragama Jaga Perdamaian dan Persatuan

Pemprov Sulbar Ajak Umat Beragama Jaga Perdamaian dan Persatuan

--

Sulbar, Disway.id - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulawesi Barat (Sulbar) Herdin Ismail mengajak seluruh umat beragama di daerah itu untuk bersama-sama pemerintah menjaga kedamaian dan persatuan.

"Mari kita bersama-sama menjaga persatuan agar bangsa Indonesia senantiasa dalam kedamaian," kata Herdin Ismail pada doa dan zikir kebangsaan bersama tokoh lintas agama di Mamuju, Senin.

Menghadapi fenomena yang dialami negeri saat ini, Herdin Ismail mengajak seluruh masyarakat untuk tidak membagikan kalimat yang memperlihatkan rasa marah, rasa benci, dan rasa tidak suka.

"Kita tahan keluarga kita. Jangan ikut membagikan hal-hal yang bisa memicu rasa kebencian dan amarah karena masyarakat kita dalam kondisi yang prihatin," ujar Herdin Ismail.

Ia menegaskan gerakan kebersamaan yang disertai dengan zikir merupakan langkah konkret untuk menjaga dan memelihara keutuhan serta kedamaian daerah.

"Konsepnya adalah kita ketuk langit melalui doa dan zikir untuk mendapatkan jawaban atas keinginan kita bersama, agar daerah kita lebih aman dan tentram," ujarnya.

Ia menyampaikan apresiasi penyelenggaraan doa dari lima pemuka agama yakni Hindu, Buddha, Kristen Protestan, Kristen Katolik dan Islam, sebagai cerminan kerukunan dan keanekaragaman yang saling menguatkan.

"Kegiatan ini hendaknya terus digemakan dan menjadi contoh bagi seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan hal yang sama, demi keamanan bangsa dan daerah," kata Herdin Ismail.

Doa dan zikir kebangsaan bersama tokoh lintas agama itu juga dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulbar, para tokoh agama, tokoh pemuda serta masyarakat umum.

"Ini menjadi simbol persatuan dan harapan kolektif untuk mewujudkan Sulbar yang damai dan sejahtera," katanya.

Sebelumnya Gubernur Sulbar Suhardi Duka menyampaikan doa bersama itu lahir dari keprihatinan bersama melihat dinamika nasional yang dianggap mulai tak terkendali.

"Jalan spiritual dipilih untuk mencari ketenangan dan harapan baru. Dari Mamuju, doa itu dipanjatkan sebagai energi positif bagi Indonesia," kata Suhardi Duka.

Gubernur mengatakan di tengah situasi apapun umat beragama hanya bisa berserah diri kepada Tuhan.

“Sebagai umat beragama, apapun situasinya kita harus meminta tolong kepada Tuhan, dan dengan hidayahNya pasti akan ada petunjuk sehingga bangsa dan negara kita bisa kembali damai, bisa kembali membangun, kemudian pemerintahnya tegak dan rakyatnya bisa sejahtera," jelasnya.

Sumber: